Transaksi Mobile Biometric Diprediksi Melonjak Cepat
Jakarta, Selular.ID – Lembaga riset keuangan, Acuity Market Intelligence (AMI) memperkirakan transaksi mobile yang diverifikasi dengan fitur biometrik akan mencapai lebih dari USD 1 triliun per tahun dan menghasilkan pendapatan tahunan hingga USD 18 miliar pada 2022.
AMI menilai pasar teknologi identifikasi semakin meningkat pesat dengan ketersediaan 5.5 miliar perangkat mobile yang digunakan di seluruh dunia dengan akses ke fitur biometrik dalam rentang waktu yang sama.
Perbaikan dalam teknologi dan penyertaannya yang meningkat di berbagai perangkat tersebut diperkirakan akan menyebabkan pertumbuhan adopsi yang tajam. Perusahaan mencatat pendapatan tahunan akan meningkat dari USD 474 juta pada 2017.
AMI mengatakan terdapat 16,7 miliar aplikasi yang dapat menggunakan teknologi biometrik akan diunduh pada 2022, dengan transaksi yang diautentikasi mencapai 1,4 triliun di tahun yang sama.
Maxine Most, analis utama AMI, mengatakan bahwa saat ini pasar semakin berkembang menuju hierarki metode otentikasi biometrik terpadu dari verifikasi berbasis perangkat sederhana ke biometrik cloud yang dijalankan oleh pihak ketiga.
“Solusi ini akan menggantikan skema identitas digital tradisional dan memberikan jaminan identitas yang lebih aman dan dapat diandalkan dalam skala global”, ujar Maxine.
Industri mobile payment memang terus mengalami berupaya mencari cara terbaik dari sisi kenyamanan dan keamanan. Sebelum fitur biometrik, teknologi membaca sidik jari sudah tersedia di sejumlah smartphone, namun pada 2017 beberapa produsen telah melangkah maju untuk mengadopsi pengenalan wajah dan teknologi lainnya.
Salah satu perusahaan yang ingin mengadopsi layanan pembayaran berbasis biometrik adalah vendor China terkemuka, Ant Financial, yang menjalankan platform Alipay milik raksasa e-commerce, Alibaba.
Pada Oktober lalu, Ant Financial menaikkan sahamnya di perusahaan pengenal wajah Megvii Technology, dan telah mengoperasikan sejumlah percobaan menjadi teknologi otentikasi baru berdasarkan biometrik di China.
Kapan teknologi biometrik akan diadopsi oleh perusahaan-perusahaan mobile payment di Indonesia? Kita tunggu waktunya.
Post a Comment