Badko HMI Sultra Gelar Latihan Kader

Ketua Korps Alumni HMI (Kahmi) Konut, Ruksamin (pegang mic) ikut menyajikan makalah kepemimpinan.

KENDARIPOS.CO.ID — Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Sultra menggelar advance training atau latihan kader (LK) III tingkat nasional. Tokoh nasional Akbar Tanjung (Ketua Umum Pengurus Besar HMI 1971-1974) dihadirkan sebagai pemateri. Selain itu, mantan Ketua BPK RI, Harry Azhar Aziz (Ketua Umum PB HMI 1983-1986) dan Ketua Korps Alumni HMI (Kahmi) Konut, Ruksamin. Ketiga pemateri itu menyajikan materi kepemimpinan dari berbagai sudut pandang yang dikorelasikan dengan kondisi bangsa dan daerah saat ini.

Ketua Panitia LK III, Amar Ma’ruf mengatakan target LK III kali ini adalah untuk melahirkan pemimpin-pemimpin masa depan yang transformatif dan menjadi kader umat sekaligus kader bangsa. “Pemimpin masa depan itu adalah sosok yang mampu menjawab tantangan globalisasi saat ini,” ujarnya saat ditemui di kompleks Asrama Haji Lepo-lepo, Sabtu (20/1) malam. Amar Ma’ruf menjelaskan pemateri yang dihadirkan pernah dan sedang menjadi pemimpin. Ruksamin misalnya, selain menjabat Ketua Kahmi Konut, dia kini menjabat Bupati Konut. Sedangkan Akbar Tanjung dalam kapasitas Dewan Etik Kahmi Nasional.

“Soal ada kepentingan politik, HMI saya jamin tidak ada afilasi politik atau kepentingan pada kelompok tertentu. Tetapi kader HMI selalu memilih pemimpin yang adil, bijaksana dan mampu membawa pembaharuan di daerahnya. Jika kakanda Ruksamin hadir maka rasional saja. Tapi bukan berarti HMI ada kontrak politik. Akbar Tanjung adalah sosok yang cinta HMI. Di usia tua ini, beliau tetap meluangkan waktu mengunjungi kader HMI di daerah-daerah,” ungkap Amar Ma’ruf.

LK III ini diikuti 33 orang dari seluruh Indonesia. 15 orang diantaranya dari Badko HMI Sumatera Barat, Sulsel, Sulbar, Jawa Timur, Jawa Barat, Sulut, Gorontalo, Jabodetabek dan NTB. Sebelumnya, Ruksamin sebagai pemateri menyajikan makalah terkait pengembangan model kepemimpinan bangsa di masa depan. Bagi Ruksamin, pemimpin harus mampu membawa perubahan dalam rakyat yang dipimpinnya. Perubahan itu semata-mata berlandaskan pada spirit kesejahteraan rakyat.

Dia mengulas berbagai program yang dijalankan selama 1 tahun lebih sebagai Bupati Konut. Pendirian smelter baru-baru ini semata-mata untuk rakyat. Bukan keberpihakan pada investor. “Tambang di Konut harus dikelola maksimal untuk rakyat. Makanya saya harus mendirikan pabrik smelter sekaligus menjaga tata kelola lingkungan. Festival Konasara digelar untuk menstimulasi potensi pariwisata demi pembangunan daerah,” ujar Ruksamin.

Bahkan, Pemkab Konut menyiapkan perawat diberbagai rumah sakit di Kota Kendari yang bertugas menjemput dan merawat pasien asal Konut yang menjalani rawat inap. “Ini model yang saya kembangkan. Jadi kalau masuk masuk surga maka harus jadi pemimpin. Pemimpin harus mau melayani rakyatnya,” tukas mantan Ketua DPRD Konawe Utara itu. (din)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.