DPRD Surabaya Usul Raperda Ekonomi Kreatif
Surabaya - Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Kota Surabaya mengusulkan Raperda Inisiatif Ekonomi Kreatif sebagai upaya mendorong pemerintah kota bisa membantu menghidupkan usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Anggota Komisi B DPRD Surabaya Baktiono, di Surabaya, Kamis, mengatakan jumlah pegawai Pemkot Surabaya lebih dari 25 ribu, belum termasuk tenaga kontrak yang jumlahnya sekitar 5 ribuan.
"Jika seluruh pegawai ini diwajibkan mengkonsumsi dan menggunakan produk lokal hasil UMKM binaan, maka hasilnya akan luar biasa," katanya.
Ia mencontohkan, jika saja pemkot membuat kebijakan soal kewajiban menggunakan baju batik hasil produk lokal (UMKM binaan) selama 2-3 hari dalam seminggu, maka berbagai pelatihan yang selama ini digelar sudah bisa mendapatkan out put yang jelas.
"Bisa dibayangkan, seluruh staf dan pegawai pemkot menggunakan batik hasil UMKM yang dibeli dengan harga yang terjangkau. Tentunya akan membantu perekonomian pelaku UMKM. Seperti halnya sepatu Dolly yang sudah diproduksi," ujarnya.
Tidak hanya itu, lanjut dia, terkait UMKM penghasil makanan, minuman, jajanan dan camilan, politisi PDIP ini juga menyampaikan angan-angannya, agar suatu saat mendapatkan sajian hasil produk UMKM pada saat mengkuti rapat�rapat kerja di lingkungan Pemkot Surabaya.
"Rapat di balai kota, di dinas, di kecamatan dan termasuk di DPRD Surabaya, setiap harinya selalu ada. Bahkan jumlah kebutuhannya tidak sedikit," katanya.
Namun, kata Baktiono, selama ini pihaknya menilai produk olahan masih belum digunakan secara maksimal di kantor pemerintahan dan gedung DPRD Surabaya.
"Seharusnya sajian produk-produk hasil UMKM binaan ini digunakan. Instantsi terkait membelinya, bukan malah hasil produk penjual makanan milik para pengusaha besar yang dibeli," katanya.
Post a Comment