Pembantu dekat PM Israel akan bersaksi melawannya untuk kasus korupsi

Pembantu dekat PM Israel akan bersaksi melawannya untuk kasus korupsi
Schlomo Filber (kiri) dilaporkan akan bersaksi bahwa PM Netanyahu menekannya untuk mengambil keputusan yang menguntungkan raksasa telekomunikasi Israel, Bezeq. Hak atas foto Reuters Image caption Schlomo Filber (kiri) dilaporkan akan bersaksi bahwa PM Netanyahu menekannya untuk mengambil keputusan yang menguntungkan raksasa telekomunikasi Israel, Bezeq.

Seorang pembantu dekat Benjamin Netanyahu bersedia untuk bersaksi memberatkan dalam salah satu kasus korupsi yang menjerat Perdana Menteri Israel itu .

Dilaporkan berbagai media Israel, kesediaan Schlomo Filber untuk menjadi saksi yang melawan Netanyahu merupakan pukulan terhadap sang pemimpin Israel.

Netanyahu diduga telah menekan badan regulator untuk menguntungkan raksasa telekomunikasi Bezeq sebagai imbalan atas liputan berita yang menguntungkannya di sebuah media.

PM Netanyahu menyangkal semua tuduhan dan menuding bahwa semua itu ibarat perburuan tukang sihir di dunia politik Israel .

Kepolisian Israel: Cukup bukti untuk gugat Netanyahu terkait kasus dugaan suap PM Israel Benjamin Netanyahu dan istrinya terbelit kasus korupsi Kepolisian Israel interogasi Netanyahu dalam investigasi korupsi

Filber dianggap berjasa dalam membantu Netanyahu memenangkan pemilihan umum terakhir dan ditunjuk untuk memimpin sebuah pos penting di kementerian komunikasi.

Ia ditangkap pada hari Minggu lalu dan ditahan bersama eksekutif Bezeq. Kepada polisi Israel, hari Rabu (21/2) ia mengaku menerima instruksi eksplisit dari Netanyahu untuk membantu Bezeq, lapor media Israel, Haaretz.

Netanyahu berdalih, semua keputusan tentang Bezeq dilakukan secara transparan dan sesuai dengan hukum.

Polisi menolak memberi tanggapan resmi atas laporan bahwa Filber telah bersedia bersaksi.

Hak atas foto EPA Image caption Netanyahu balik menuding bahwa semua tuduhan itu sekadar 'perburuan tukang sihir.'

Pekan lalu, polisi mengatakan terdapat cukup bukti untuk mempidanakan Netanyahu untuk penyuapan, kecurangan dan pelanggaran kepercayaan pada dua kasus lain.

Akan tergantung pada Kejaksaan Agung untuk memutuskan apakah akan mengajukan dakwaan, namun keputusan tentang itu mungkin baru akan muncul setelah beberapa bulan mendatang.

Salah satu kasus yang menjerat Netanyahu adalah ia diduga meminta penerbit surat kabar Israel, Yediot Aharonot, untuk membuat liputan positif, dan sebagai imbalannya Netanyahu akan membantu menghambat media pesaingnya.

Polisi mengatakan bahwa editor Yediot Aharonot, Arnon Mozes, juga harus menghadapi tuduhan, namun pengacaranya berkilah bahwa Mozes tidak melakukan pelanggaran apa pun.

Dalam kasus lain, Netanyahu dituduh menerima hadiah senilai setidaknya satu juta shekel (Rp4 miliar) dari tokoh Hollywood Arnon Milchan, serta pendukungnya yang lain.

Ahed Tamimi, penampar tentara Israel, berani sejak kecil dan pernah dipuji Erdogan Hakim perempuan Muslim pertama di pengadilan agama Islam di Israel PM Netanyahu tentang Yerusalem: Palestina mesti menerima kenyataan

Menurut polisi, setelah menerima hadiah tersebut Netanyahu mendorong Undang-undang Milchan, yang menjamin bahwa warga Israel yang pulang dari luar negeri untuk tinggal di Israel dibebaskan dari kewajiban pajak selama 10 tahun.

Polisi Israel mengatakan bahwa Milchan dapat didakwa dengan tuduhan suap, namun tim hukumnya menolak tuduhan, dengan mengatakan bahwa persahabatan dengan Netanyahu telah berlangsung sejak sebelum ia menjabat di pemerintahan.

Netanyahu yang berusia 68 itu juga menyangkal tuduhan-tuduhan tersebut, dan menyebutnya 'tidak berdasar'.

Perdana menteri berhaulan konservatif itu telah berkuasa sejak 2009 dan akan maju kembali di pemilihan umum tahun 2019.

Jika laporan tentang Filber dikukuhkan, ini akan menjadi pertama kalinya tokoh dari lingkaran dalam Netanyahu setuju untuk bersaksi melawannya.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.