Jangan Naik Citilink, Ini akibatnya

Jakarta - Maskapai plat merah Citilink, membuat kesal penumpangnya, ini karena anak perusahaan Garuda itu tidak memberikan solusi saat penumpang tertinggal.

"Kita tidak diberikan solusi yang jelas, malah disuruh beli tiket lagi. Padahal, aturan yang tertulis tidak jelas"Kata salah penumpang yang merasa alami kerugian.

Dijelaskan penumpang, waktu boarding adalah 30 menit, sedangkan pesawat take off kurang dari waktu itu, sementara dirinya kurang dari 5 menit tetapi pintu pesawat lebih dulu tertutup, padahal pesawat masih ada. 

Penjelasan bahwa pesawat harus berangkat kurang dari waktu boarding pun tidak tertera pada boarding pass. Sehingga terjadi simpang siur waktu.

Meski telah memohon untuk solusinya, petugas citilink seakan tidak mau mendengar keluhan. Hal itulah kemudian penumpang marah.

"Kita ditarik suruh keluar, bahkan mereka menggunakan TNI AU di Bandara. Ini yang aneh, kenapa urusan sipil ada TNI ikut campur"Ucap penumpang tersebut di bandara Soekarno Hatta terminal 1 C.

Sempat terjadi kericuhan antara penumpang dengan petugas citilink. Penumpang digeret keluar, dan diduga ditampar oleh anggota TNI AU yang ikut campur dalam proses ini.

Bahkan salah petugas menyebut penumpang ini Mabuk. Kejadian ini pun langsung di bawa ke Polsubsektor Terminal 1 C Polres Kota Bandara Soetta.

Di Polsubsektor Terminal 1 C penumpang dan petugas citilink masing-masing mempertahankan argumentasinya. Penumpang mengaku alami kerugian, akibat peristiwa ini. Karena sudah jelas dalam tiket pesawat akan take off pada pukul 16.00 dan penumpang tiba di pintu keberangkatan pada pukul 15.55.

"Itu artinya masih ada waktu 5 menit untuk masuk ke pesawat" Kata penumpang tujuan Surabaya tersebut, pada Selasa (16/1) lalu.

Sementara pihak maskapai mengatakan, sebagaimana aturan Menteri Perhubungan, pesawat akan tinggal landas 10 menit sebelum waktu take off. Namun pernyataan petugas Citilink, tidak didasari bukti atau aturan yang ada.

Adu mulut pun terjadi, kejadian ini kemudian ditengahi oleh Kapolsubsektor AKP Subakti. Menurut Subakti, dalam kejadian ini tidak bisa disimpulkan mana yang benar dan mana yang salah.

Lebih baik kata dia, diambil pelajaran dalam kasus ini. Sehingga tidak adanya kesalahpahaman. Dia juga mengatakan baik penumpang dan maskapai harusnya dari kejadian ini sama-sama memperbaiki kesalahan, sehingga tidak terjadi lagi hal seperti ini. Ucap Subakti.

Sementara itu, hingga berita ini ditulis , Kamis (18/1) pihak Maskapai Citilink belum mau angkat bicara. Wartawan yang coba mengkonfirmasi melalui ponsel seluler tidak mendapatkan jawaban.

(fai)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.