All England: Datang sebagai juara bertahan, Kevin/Marcus tak mau pikirkan beban psikologis

All England: Datang sebagai juara bertahan, Kevin/Marcus tak mau pikirkan beban psikologis
Kevin/Marcus Hak atas foto BBC Indonesia Image caption Kevin/Marcus tampil sangat konsisten di berbagai kejuaraan dalam setahun terakhir.

Kevin Sanajaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon kali ini datang di arena turnamen bulutangkis bergengsi All England sebagai juara bertahan di sektor ganda putra.

Tahun lalu Kevin/Marcus -yang mendapat julukan Minions- secara mengejutkan tampil sebagai juara.

Kevin mengakui untuk kali ini memang ada sedikit beban.

"Kalau tahun lalu kan kami lepas … ya pasti beban (sebagai juara bertahan) itu ada, tapi kami tak mau mikirin," kata Kevin kepada, setelah memastikan diri melangkah ke babak perempat final.

"Tentunya kami ingin juara lagi, tapi kami juga tak mau terlalu sesumbar, tak mau muluk-muluk, kami menjalani selangkah demi selangkah. Kami akan berusaha yang terbaik," kata Kevin.

Rahasia prestasi fenomenal Kevin/Marcus sabet lima gelar Superseries 2017 Kevin/Marcus ungkap rahasia melaju ke final All England Kevin/Marcus: Juara All England, mimpi yang menjadi kenyataan

Kevin/Marcus lolos ke babak delapan besar dengan menyingkirkan pasangan Malaysia, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi, 21-17 20-22 21-13.

Di babak perempat final hari Jumat (16/03), Kevin/Marcus yang diunggulkan di tempat pertama akan menghadapi unggulan ketujuh dari Taiwan, Chen Hung Ling/Wang Chi-Lin.

Marcus mengatakan dirinya tak akan memandang enteng lawan meski secara peringkat berada di bawahnya.

"Semua lawan di sini tangguh. Mereka bagus-bagus. Pertandingannya akan ramai nanti," kata Marcus.

Ia sebenarnya belum dalam kondisi puncak akibat cedera bahu. Namun ia mengatakan kondisinya jauh lebih baik sekarang.

Kevin/Marcus termasuk pemain yang paling konsisten dalam setahun belakangan dan menjadi tumpuan harapan untuk pulang membawa gelar.

Tadinya, selain Kevin/Marcus, tim Indonesia juga berharap pada pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

Hak atas foto BBC Indonesia Image caption Hafiz/Gloria secara dramatis menundukkan senior mereka, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

Namun unggulan teratas ini pada Kamis (15/03) malam waktu setempat atau Jumat dini hari WIB menyerah di tangan junior mereka, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja.

Owi/Butet -demikian panggilan Tontowi/Liliyana, menyerah melalui pertandingan dramatis, 18-21 21-15 dan 30-29.

Hafiz/Gloria yang tidak diunggulkan mengaku kaget bisa menyingkirkan Owi/Butet.

"Bangga banget rasanya, seperti masih belum percaya bisa menang. Tapi kami memang tampil lepas dan percaya diri. Kami raih poin demi poin. Alhamdulillah menang," kata Hafiz.

Pasangan Hafiz, Gloria, mengungkapkan kunci kemenangan atas Owi/Butet adalah komunikasi yang baik di lapangan dan tampil lepas.

"Ini adalah modal penting untk pertandingan berikutnya. Tapi kami juga tak mau terlalu percaya diri," kata Gloria.

Di babak perempat final hari Jumat, Hafiz/Gloria akan berhadapan dengan unggulan kedelapan dari Cina, Zhang Nan/Li Yinhui.

Hafiz mengatakan besar kemungkinan lawan dari Cina akan merasa di atas angin, karena lebih diunggulkan. "Tapi kami akan berusaha bermain sebaik-baiknya," kata Hafiz.

Yang juga lolos ke perempat final adalah juara pada 2016, Praveen Jordan/Debby Susanto, yang akan menghadapi pasangan Denmark, Mathias Christiansen/Christinna Pedersen.

Sementara yang terhenti di babak kedua di antaranya adalah pasangan veteran ganda putra Muhammad Ahsan/Hendra Setiawan, pasangan ganda putri Ni Ketut Istarani/Anggia Awanda, Jonatan Christie, Fitriani, dan Tommy Sugiarto.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.