Kadis LH Sanggau Minta Warga Tak Buang Sampah Di Sungai

Kadis LH Sanggau Minta Warga Tak Buang Sampah Di Sungai

SANGGAU – Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sanggau, Ir Basitha Ginting mengajak masyarakat Sanggau khususnya yang tinggal di bantaran sungai untuk tidak membuang sampah di sungai, karena pihaknya banyak menemukan adanya sampah yang sengaja dibuang di sungai, seperti di Liku dan Sungai Bunut, Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau.

“Di sungai liku dan sungai bunut banyak sekali kita menemukan sampah. Walaupun tiga hari sekali kita bersihkan sungai, kita harap agar tidak buang sampah disungai, tapi dibuang ditempatnya, ” katanya, Senin (25/9).

Ia berharap,, agar membuang sampah di tempat pembuangan sampah (TPS), karena setiap 10 sampai 20 meter kita sediakan TPS, baik yang warna orange maupun yang warna hijau.
“Kita bertanggungjawab untuk membuang sampah kalau sudah ada di TPS. Dimanapun apabila ada masyarakat melihat TPS yang tidak diangkut, tinggal beritahu dengan kami pasti segera akan diangkut. Karena keputusan kita, tidka boleh TPS diatas satu hari, karena kalau dibiarkan lebih dari satu hari akan menyebabkan bau, ” jelasnya.

Sekarang, lanjutnya, tidak ada komplain dari masyarakat terkait keberadaan TPS yang berada persis di depan rumah mereka, karena mengakibatkan bau tidak sedap.
“Itu karena setiap hari kita angkut, jadi tidak menimbulkan bau, ” katanya.

Ia menjelaskan, saat ini Volume sampah perhari untuk kota Sanggau rata-rata 20 ton.
“Kita lihat dari 8 buah dum truk yang digunakan untuk angkut sampah ditambah ambrol (container yang angkut sampah),” pungkasnya.

Ginting menuturkan, untuk pemisahan jenis sampah, saat ini, pihaknya sudah membuat bank sampah percontohan yang dikelola Pokdarwis yang berlokasi di depan kantor Lurah Tanjung Sekayam.
“Jumat lalu baru selesai tempatnya disana, SK nya sudah ada. Jadi nanti mereka disana akan memilah, yang mana sampah kering, baik itu plastik dan kertas. Disana nanti mereka akan beli sampah kertas dan sampah plastik, ” pungkasnya.
“Kalau sampah organik, kita harap agar masyarakat bisa menjadikanya pupuk organik,” tambahnya.

Ia menjelaskan, di bank sampah tersebut, proses pembayaranya sebulan sekali.
“Harapan kita, dari sampah itu, kaum ibu-ibu bisa membantu keluarganya, minimal nanti kalau tidak bayar uang sekolah ya bayar listrik, ” harapnya.

Saat ini, lanjutnya, dirinya membuat nomor di setiap mobil dum truk yang mengangkut sampah, dari nomor satu sampai nomor delapan.
“Jadi kami tahu, mobil nomor satu angkat berapa TPS. Dimobil ada kartunya juga, berapa kilometer jalanya dari pergi sampai pulangnya, isi minyaknya juga seminggu sekali, ” tuturnya.

Ia menuturkan, mobil yang mengangkut sampah mulai beroperasi mulai pukul 05.00 Wib dan paling lambat pukul 06.00 Wib.

(iin)

REKOMENDASI :

Jatuh Dari Dum Truck Anggota Satpol PP Pontianak T...

Dibaca 36

PPK : Kalau Proyek di Desa Durian Pasak Tidak Bena...

Dibaca 66

Sekda Kalbar Minta APIP di Perkuat

Dibaca 25

Proyek Draenase di Jalan A.Rahman VIII Gunakan Mat...

Dibaca 59

Warga Kendawangan Antusias Nonton Filem Penghianat...

Dibaca 103

Proyek Rabat Beton di Desa Durian Pasak Diduga Tid...

Dibaca 217

6000 Lebih Masyarakat Menduduki Markas Kodam Tanju...

Dibaca 4577

Polres Sanggau Amankan Mobil Tangki Kencing Di Jal...

Dibaca 149

Click to comment

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.