36 Aplikasi di Google Play Dihapus, Apa Sebab?

IMG_20180106_035706Jakarta,Selular.ID — Google Play baru-baru ini kecolongan, beberapa aplikasinya ternyata diam-diam melakukan hal-hal merugikan penggunanya.

Hal tersebut  ditemukan pertama kali oleh perusahaan keamanan Trend Micro.Bukan hanya satu, namun ada 36 aplikasi keamanan untuk Android diam-diam digunakan untuk mengumpulkan data pengguna dari perangkat mereka.

Bukan hanya mencuri data pengguna, aplikasi aplikasi tersebut juga digunakan untuk menyebarkan intrusive ads di perangkat.

Seperti diberitakan Zdnet, aplikasi-aplikasi tersebut kemudian dihapus oleh Google sekitar sebulan lalu. Sayangnya, tidak diketahui seberapa banyak aplikasi-aplikasi tersebut sudah diunduh oleh pengguna sejak keberadaannya di toko aplikasi Android tersebut.

Berdasarkan penelusuran lebih lanjut, aplikasi-aplikasi ini diketahui kerap menawarkan fitur pemindaian, membersihkan cache dan junk, mendinginkan CPU, mengunci aplikasi, serta penghematan baterai.

Lorin Wu, Mobile Threats Analyst Trend Micro, mengatakan, aplikasi keamanan tersebut sebenarnya mampu melaksanakan tugas sederhana.

Kendati demikian, diam-diam aplikasi tersebut justru mengumpulkan data pengguna, melacak lokasi pengguna, secara agresif menyebarkan intrusive ads.

Salah satu tanda aplikasi tersebut bersifat jahat diketahui setelah aplikasi dipasang pada smartphone. Biasanya saat sebuah aplikasi diinstal pada Android, akan ada shortcut di Home atau pada daftar aplikasi. Namun hal ini tak ditemukan pada aplikasi-aplikasi yang terinfeksi malware jahat itu.

Menurut Lorin Wu, aplikasi itu malah bersifat tersembunyi dan hanya menampilkan pemberitahuan yang menyertakan peringatan palsu dan meminta pengguna memberikan legitimasi pada aplikasi tersebut.

Aplikasi tersebut juga menampilkan animasi palsu tanpa proses sah dan berjalan di background Android. Tujuannya untuk meyakinkan pengguna tentang efisiensi yang dilakukan aplikasi tersebut.

Menariknya, aplikasi-aplikasi ini tidak bisa berjalan di perangkat-perangkat Android generasi baru seperti Nexus 6P. Kemungkinan hal ini dilakukan untuk mengindari deteksi fitur keamanan Google Play Protect atau fitur keamanan lainnya.

Sebemarnya ini bukanlah hal.baru, karena sebelumnya pada Juli 2017,  Google dilaporkan lebih dari 800 aplikasi gratis Android di Google Play telah terjangkit malware bernama Xavier.

Mengutip laman Phone Arena saat itu Xavier merupakan sebuah malware yang mengumpulkan berbagai informasi pengguna. Menurut ahli keamanan di Trend Micro, malware tersebut ter-install di banyak aplikasi Android termasuk aplikasi photo editor dan wallpaper. Yang paling mengejutkan, aplikasi-aplikasi yang terinfeksi malware Xavier sudah diunduh hingga berjuta kali.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.