Kepala BKD “Disandera”, Wabup Konkep WO Dari Rapat Penetapan APBD-P 2017

KENDARIPOS.CO.ID — Wakil Bupati Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), Andi Muhamad Lutfi memperlihatkan sikap tegas saat mengikuti rapat pembahasan draf anggaran pendapatan belanja daerah perubahan (APBD-P) 2017, di Kendari. Rapat tersebut dijadwalkan berlangsung Kamis (28/9) lalu sekitar pukul 20.00 Wita pada salah satu hotel di Kota Kendari.

Andi Muh Lutfi memilih tidak mengikuti rapat penetapan APBD-P 2017 dan meninggalkan ruang rapat. Konkep-2 itu punya alasan sehingga melakukan aksi walk out (WO). “Sebelumnya jadwal penetapan anggaran tersebut dilaksakan pada siang hari. Tetapi saat itu anggota DPRD Konkep belum kuorum untuk penetapan anggaran perubahan. “Siang sebenarnya dilakukan penetapan anggaran, tetapi saat itu DPRD Konkep belum lengkap. Sehingga pihak DPRD memanggil kami untuk rapat penetapan anggaran itu pada saat malam hari, pukul 20.00 Wita,” ungkap Andi Muhamad Lutfi saat dihubungi, Jumat (29/9).

Dirinya mengakui, rapat penetapan yang dijadwalkan pada malam itu, tertunda satu jam. “Saya datang pukul 21.00, tapi sampai jam 22.00, belum ada tanda-tanda rapat penetapan anggaran mau dimulai. Malah Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) disandera oleh oknum anggota DPRD di salah satu warung sekitaran hotel. Masa mau penetapan ABPD-P 2017 di salah satu warung seperti itu,” sindir Andi Muh Lutfi. Ia menegaskan, pembahasan anggaran itu, untuk kepentingan rakyat dan daerah di Pulau Wawonii. Bukan untuk kepentingan bupati dan dirinya. “Ini terus terus terang saya sampaikan. APBD-P ini untuk kepentingan Konkep,” tegasnya.

Wabup menjelaskan, rancangan APBD-P yang akan ditetapkan tersebut untuk pemerataan pembangunan pada tujuh kecamatan di daerah itu. Ketika penetapan anggaran selalu ditunda, maka APBD-P 2017 akan dibuatkan peraturan bupati (Perbup) oleh eksekutif. Mengingat, Konkep diberi batas waktu penyerahan APBD-P tahun ini ke provinsi sampai batas waktu Jumat, pukul 00.00 Wita. “DPRD itu harus tegas, soalnya ini bukan untuk kepentingan Amrullah (bupati) dan Andi Lutfi. Soalnya kami ini bukan anak-anak yang mau dipermainkan. Kalau bupati setuju kami akan buatkan Perbup saja,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Konkep, Jaswan yang dikonfirmasi menjelaskan, persoalan yang terjadi tersebut hanya miskomunikasi antara legislatif dan eksekutif. Dirinya juga membenarkan, malam itu telah diagendakan rapat penetapan APBD-P. “Yang jadi persoalan saat penetapan yang dilakukan pada malam itu, tentang dana alokasi khusus Rp 20 miliar yang tidak ditransfer. Tetapi sudah ada keputusan presiden bahwa, dana tersebut sudah ditransfer Rp 50 miliar lebih ke APBD-P,” ungkap Jaswan, sabtu(29/9). Penetapan APBD-P tersebut kembali diagendakan sore. (b/san)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.