DPRD Kolut Dianggap Lemah Awasi Tambang

MUHAMMAD RUSLI/KENDARI POS
Suasana pertemuan antara anggota DPRD Kolut dengan massa yang meminta peran aktif para wakil rakyat untuk bertindak tegas dalam menyikapi aktivitas tertambangan ilegal di wilayah itu.

KENDARIPOS.CO.ID — Kunjungan beberapa anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kolaka Utara (Kolut) usai meninjau lokasi pertambangan nikel di Kecamatan Tolala, dianggap tak memberi efek apa-apa. Para wakil rakyat itu diminta lebih proaktif menyikapi aktivitas pertambangan ilegal dan tidak melakukan pembiaran.

Jumat (29/9), massa dari beberapa himpunan pergerakan mendatangi DPRD Kolut untuk menantang anggota legislatif memperlihatkan fungsi mereka. Anggota Komisi III, Kanna dan Buhari menerima massa tersebut. “Kami prihatin akan aksi-aksi tambang nakal di Tolala yang bebas mencuri ore. Meski tanpa kelengkapan dokumen namun sudah ada lima tongkang berhasil dibawa keluar daerah untuk dijual. DPRD harus proaktif. Sepertinya lembaga ini tidak punya daya setelah kunjungan di lapangan namun tidak ada hasil. Ini merugikan daerah,” kritik Kordinator Aksi, Ahmad Yarib.

Sementara itu Anggota DPRD Kolut, Kanna berargumen, pihaknya telah berupaya dan telah mengetahui ada laporan sampai ke Polda Sultra menyangkut pelanggaran perusahaan tambang itu. Mereka berjanji akan memanggil pihak-pihak terkait untuk memperjelas persoalan tersebut. “Hanya PT Kasmar Tiar Raya yang dokumennya hampir lengkap. Perusahaan lain jauh dari pemenuhan persyaratan. Sementara yang telah melakukan penjualan yakni PT. Celebessi namun diberhentikan oleh ESDM Sultra,” timpal Buhari.

Terakhir kali usai aktivitas PT Celebessi dihentikan, sebuah kapal tongkang yang didatangkan kontraktor PT Kasmar juga diam-diam masuk wilayah Kolut hendak mengangkut ore nikel namun berhasil dihalau. (c/rus)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.