Sekjen PBB puji peran aktif Indonesia dalam kasus Rohingya di Myanmar

Sekjen PBB Antonio Guterres

LENSAINDONESIA.COM: Sekjen PBB Antonio Guterres mengakui peran penting pemerintah Indonesia dalam upaya mengatasi konflik serta krisis kemanusiaan terhadap warga Rohingya yang terjadi di Myanmar.

Dari keterangan pers Perutusan Tetap RI (PTRI) untuk PBB di New York yang diterima di Jakarta, Sabtu (30/9/2017), disebutkan pengakuan Sekjen PBB yang disampaikan saat Dewan Keamanan (DK) PBB menggelar pertemuan untuk membahas perkembangan situasi terakhir di Myanmar.

“Saya menyambut baik peran penting Menlu Retno Marsudi dari Indonesia. Beliau telah mendorong pendekatan yang sejalan dengan tiga langkah yang telah saya tegaskan dan juga yang didorong banyak negara,” ujar Sekjen PBB Antonio Guterres dalam pertemuan di Markas PBB di New York, Amerika Serikat.

Antonio Guterees juga menyampaikan bahwa situasi di Provinsi Rakhine terhadap warga Rohingya semakin memburuk sejak kelompok ARSA mengganggu aparat keamanan Myanmar.

Untuk itu, SEkjen PBB ini kembali menegaskan tiga langkah yang wajib diambil pemerintah Myanmar. Yaitu mengakhiri operasi militer, membuka akses bantuan kemanusiaan dan memulangkan kembali pengungsi Rohingya di Bangladesh ke Myanmar.

Pengakuan terhadap peran penting yang dimainkan oleh pemerintah RI tidak hanya disampaikan oleh Sekjen PBB, melainkan juga oleh sejumlah negara anggota DK PBB lainnya, seperti Inggris dan Swedia.

Pasca pertemuan DK PBB tersebut, Duta Besar RI untuk PBB Triansyah Djani menyambut baik apresiasi Sekjen PBB dan sejumlah negara anggota DK PBB terkait peran aktif Indonesia di Myanmar. “Pernyataan Sekjen PBB dan sejumlah negara ini merupakan pengakuan dan bukti nyata atas komitmen Indonesia sebagai bagian dari solusi permasalahan Rohingya di Rakhine State, Myanmar,” ujarnya. @ant/LI-15

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.