Cari Pemilik Jasa Umrah hingga ke Semarang

Cari Pemilik Jasa Umrah hingga ke Semarang

Ilustrasi

KENDARIPOS.CO.ID — Penyidik Subdit II Eksus Ditreskrimsus Polda Sultra tak ingin setengah-setengah menangani kasus dugaan penipuan 34 jamaah umrah yang dilakukan CV Dahsyat Baitullah di Baubau. 40 saksi sudah dimintai keterangan termasuk 34 korban dan kini penyidik bersiap mencari pemilik perusahaan jasa travel umrah tersebut di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Penyidik ke Semarang untuk memastikan keberadaan badan jasa umrah tersebut disana dan mencari tambahan alat bukti lainnya. Hal itu diungkapkan Kasubbid PID Humas Polda Sultra, Kompol Dolfi Kumaseh. Kata dia, selain mengecek kantor pusat CV Dahsyat Baitullah, penyidik akan melakukan tahapan penyelidikan di sana. Meski penyidik yakin keberadaan pemilik CV Dahsyat Baitullah di Semarang, namun tetap akan melakukan koordinasi. “Rencananya begitu. Karena kan kantor pusatnya di sana. Apakah kantonya ada atau tidak. Itu yang akan kami selidiki,” kata Kompol Dolfi Kumaseh, Selasa (12/12).

Kompol Dolfi juga mengakui kasus ini masih berstatus penyelidikan. Sejauh ini, pihaknya juga sudah melakukan pemanggilan kepada Wakil Direktur CV Dahsyat Baitullah, Vivi Utama Ningsih namun tak kunjung datang. Untuk mencari bukti-bukti, penyidik akan memeriksa saksi-saksi lain. “Karena masih ada saksi yang akan diminta keterangannya. Termasuk pemilik CV Dahsyat Baitullah itu,” tambah Kompol Dolfi.

Untuk diketahui, CV Dahsyat Baitullah dilaporkan warga Kota Baubau, karena diduga melakukan penipuan dengan modus perjalanan umrah. CV Dahsyat Baitullah digerakan seorang wanita bernama Vivi Utama Ningsih sebagai wakil direktur. Biro perjalanan umrah ini melakukan sosialisasi dan mencari jamaah tahun 2016. Terbukti bisa memberangkatkan jamaah umrah. Nah, tahun 2017 ini, CV Dahsyat Baitullah kembali hadir di Kota Baubau. Pemilik jasa menjanjikan bonus Rp 1 juta kepada jamaah yang berhasil merekrut jamaah lainnya. Hingga mencapai 34 orang namun tak kunjung diberangkatkan umrah. Masing-masing menyetor 25 juta. Totalnya mencapai Rp 850 juta. (ade/c)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.