Israel menggagalkan 'peledakan pesawat' di Australia

Israel menggagalkan 'peledakan pesawat' di Australia
Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu addresses American-Jewish leaders in Jerusalem on February 21, 2018 Hak atas foto AFP Image caption PM Israel Benjamin Netanyahu memuji dinas inteljen negaranya yang berasil menggagalkan 'pembantaian yang tak terbayangkan.'

Israel membantu menggagalkan dugaan rencana terduga teroris untuk menjatuhkan sebuah pesawat penumpang di Australia tahun lalu, kata PM Benjamin Netanyahu.

Juli lalu, polisi Australia mendakwa dua bersaudara atas sebuah dugaan rencana untuk meledakkan sebuah pesawat Etihad Airways yang melakukan perjalanan dari Sydney ke Abu Dhabi.

Dalam sebuah pidato di Yerusalem pada hari Rabu, PM Israel Benjamin Netanyahu memuji keberhasilan badan intelijen negaranya dalam mencegah 'pembantaian yang tak terbayangkan.'

Pihak berwenang mengatakan bahwa dugaan plot tersebut terkait dengan kelompok negara Islam.

Polisi Australia 'gagalkan rencana teror untuk ledakan pesawat' Teror bom Australia: Terduga 'selundupkan bom' ke dalam tas saudaranya Australia akan melibatkan militer dalam memerangi serangan teroris

Akhir Juli tahun lalu, polisi Australia mengungkapkan telah berhasil menggagalkan upaya peledakan sebuah pesawat dengan sebuah bom buatan sendiri yang disembunyikan di dalam alat penggiling daging yang dijadwalkan dibawa pada penerbangan pada tanggal 15 Juli.

Namun bom itu tidak sempat melewati pemeriksaan keamanan setelah rencana tersebut dibatalkan para perancangnya untuk alasan yang tidak diketahui.

Menurut polisi, setelah plot bom tersebut gagal, kedua tersangka tersebut menjalankan plot kedua yang menggunakan perangkat kimia buatan yang dirancang untuk melepaskan hidrogen sulfida, atau 'gas telur busuk.'

Kedua bersaudara Khaled Khayat, 49, dan Mahmoud Khayat, 32, yang berkewargaan ganda Lebanon-Australia, kemudian ditangkap di Sydney dan didakwa untuk tuduhan mempersiapkan atau merencanakan serangan teroris.

Hak atas foto Getty Images Image caption Polisi Australia telah meningkatkan kehadiran mereka di bandara-bandara

Kantor berita AFP mengatakan, Israel tidak mengungkapkan penerbangan mana yang menjadi pusat peringatan dari dinas inteljennya.

Namun, sebuah informasi dari kelompok intelijen militer Unit 8200 - yang sering dibandingkan dengan Badan Keamanan Nasional AS, NSA, - berbuah pada penangkapan-penangkapan di Australia.

"Dinas intelijen Israel telah menggagalkan upaya menjatuhkan sebuah pesawat Australia, sebuah pembantaian yang tak terbayangkan," PM Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada para tokoh Yahudi-Amerika.

Andai saja tidak digagalkan, serangan itu "akan menyebabkan gangguan besar pada transportasi udara global. Dan ini hanya satu dari sekian banyak serangan teroris di seluruh dunia yang telah kami gagalkan," kata Netanyahu pula.

Kalangan yang teradikalisasi di Australia makin muda usianya Kapolri: 'Telegram saluran komunikasi favorit teroris' Warga Australia perekrut ISIS ternyata masih hidup

Menteri Dalam Negeri Australia Peter Dutton mengukuhkan, dengan mengatakan bahwa Israel 'secara langsung' terlibat dalam membongkar dugaan rencana serangan tersebut.

"Pesawat Etihad hampir saja meledak di udara dan akan mengakibatkan ratusan orang kehilangan nyawa mereka, jadi kami sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan Israel dalam hal ini," kata Dutton kepada sebuah stasiun radio lokal.

Hak atas foto Getty Images Image caption Polisi Australia menangkap dua warga Australia keturunan Lebanon melalui serangkaian penggrebekan.

Di sisi lain, pemerintah Lebanon pun mengatakan bahwa pihaknya juga memberikan informasi kepada Australia mengenai plot tersebut.

Rencana serangan yang digagalkan itu tergolong yang paling canggih yang pernah terjadi di Australia, kata polisi.

Menurut polisi, rencana cadangan serangan itu - yang melibatkan penggunaan gas - tidak sempat mereka kembangkan lebih jauh.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.