Peluang Presiden Xi Jinping terbuka untuk memimpin lebih dari dua periode

Peluang Presiden Xi Jinping terbuka untuk memimpin lebih dari dua periode
Cina, Xi Jinping Hak atas foto AFP Image caption Kongres Partai Komunis tahun 2017 lalu sudah memasukkan pikiran-pikiran Xi Jinping ke dalam konstitusi.

Partai Komunis Cina yang berkuasa sudah mengusulkan pencabutan pasal di konstitusi yang membatasi masa jabatan presiden hanya untuk dua kali lima tahun.

Dengan usulan itu, maka Presiden Xi Jinping akan tetap bisa menjabat setelah masa akhir jabatan keduanya pada tahun 2023 mendatang.

Tahun lalu kongres Partai Komunis sudah memberinya status sebagai pemimpin yang paling berpengaruh di Cina setelah mendiang Mao Zedong.

Dalam kongres Oktober tahun lalu, tercapai suara bulat untuk memasukkan 'Pemikiran Xi Jinping tentang Sosialisme dengan Watak Cina di Era Baru' ke dalam konstitusi Partai Komunis.

Xi Jinping, pemimpin Cina paling berkuasa yang pernah hidup di gua Kongres umumkan Xi Jinping kembali pimpin Partai Komunis Cina Universitas Cina dirikan pusat studi untuk Pemikiran Xi Jinping

Usulan pencabutan pasal yang membatasi dua masa jabatan presiden diperkirakan akan disahkan dalam sidang Kongres Rakyat Nasional pada 5 Maret mendatang.

Kongres Rakyat Nasional -yang merupakan parlemen Cina- biasanya lebih merupakan pengesahan atas usulan-usulan yang sudah lebih dulu disiapkan partai dan para pengamat menduga kali ini juga tidak akan ada hambatan atas usulan pencabutan pasal tersebut.

Hak atas foto Getty Images Image caption Kongres Rakyat Nasional biasanya mensahkan usulan-usulan yang sudah lebih dulu disiapkan.

_____________________________________________________________________

oleh Celia Hatton, Editor BBC Asia Pasifik

Pengumuman tentang usulan ini sudah diperkirakan banyak orang.

Selama beberapa dekade, Partai Komunis mendominasi kehidupan di Cina. Namun kini Xi Jinping melangkah ke panggung, melampaui partai yang mengangkatnya ke posisi puncak.

Fotonya dipajang di papan reklame di seluruh negeri dan julukannya, 'Papa Xi', muncul di lagu resmi.

Hak atas foto AFP Image caption Di bawah Xi Jinping, Cina menjalani kebangkitan nasionalisme.

Pada masa lalu, Partai Komunis yang memegang kekuasaan, dengan pemimpin puncak hanya berkuasa dalam waktu yang terbatas. Seorang pemimpin akan meyerahkan kekuasaan ke penerusnya setelah memimpin selama 10 tahun.

Xi Jinping mendobrak sistem itu sejak masa awal kepemimpinannya. Dia melembagakan kampanye antikorupsi, yang sekaligus pula digunakan untuk menyingkirkan saingan-saingan politiknya.

Dia juga memperlihatkan visi politik yang jelas dengan mendorong proyek nasional prakarsa One Belt One Road untuk membangun rute perdagangan global maupun rencana besar untuk menghapus kemiskinan pada tahun 2020.

_____________________________________________________________________

Lahir pada tahun 1953, Xi merupakan putra dari salah seorang pendiri Partai Komunis. Dia bergabung dengan partai pada tahun 1974 dan menapak karier hingga menjadi presiden pada tahun 2013.

Di bawah kepemimpinannya, Cina menempuh reformasi ekonomi, kampanye antikorupsi yang tegas, dan kebangkitan nasionalisme namun dengan pemberangusan hak-hak asasi.

Duka pemimpin dunia atas wafatnya pembangkang Cina, Liu Xiaobo Pembangkang Cina dibebaskan untuk berobat kanker Satu lowongan PNS Cina dilamar oleh hampir 10.000 orang

Berdasarkan sistem saat ini maka, Xi harus mundur pada tahun 2023, sesuai dengan pembatasan masa jabatan 10 tahun pada era 1990-an, yang ditetapkan oleh Deng Xiaoping untuk menghindari terulangnya kembali kekacauan dalam era Mao, yang memerintah lebih dari 30 tahun.

Masih belum jelas rincian dari usulan pencabutan pasal bersangkutan dan Komite Pusat partai masih akan bertemu pada Senin (26/02).

Dua pendahulu Xi mengikuati pola suksesi yang teratur namun Xi, sejak berkuasa, sudah memperlihatkan bahwa dia ingin memiliki peraturan sendiri.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.