Jalur Utama Trans Sulawesi Sudah Bisa Dilalui, Waspada Longsor Susulan

BISA DILALUI: Jalur Trans Sulawesi tepatnya di Kecamatan Tolala, Kolaka Utara (Kolut), yang sempat tertimbun longsor sudah bisa dilalui kendaraan, kemarin (15/3). Kendati begitu, warga diimbau tetap waspada karena longsor susulan masih berpotensi terjadi. Foto: Muhammad Rusli/ Pos

.CO.ID — Jalur Trans Sulawesi, tepatnya di Kecamatan Tolala, Kolaka Utara (Kolut), yang sempat tertimbun longsor sudah bisa dilalui kendaraan, kamis (15/3). Bahkan, sebenarnya sejak Rabu malam (14/3), beberapa kendaraan yang “nekad” bisa lewat, setelah dibukakan jalan darurat oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kolut beserta tim. Sejauh ini, sudah ada dua alat berat yang diturunkan ke lokasi. Meski sudah bisa dilalui, namun Pemkab Kolut mengimbau warga tetap hati-hati. Sebab, bisa saja akan muncul longsor susulan, jika hujan masih terus mengguyur Bumi Patampanua tersebut.

Kepala BPBD Kolut, Hardi menjelaskan, jika status terakhir penanganan longsor di jalan Trans Sulawesi, Kecamatan Tolala sudah bisa dilalui kendaraan. Akan tetapi, karena tanah yang masih labil membuat zona tersebut memungkinkan kembali runtuh. “Semalam sudah dilalui dengan baik kendaraan. Hanya, kalau hujan akan licin dan potensi longsor masih bisa terjadi. Saat ini, petugas di lapangan sementara menimbun jalan yang dirintis agar dapat dilalui,” ungkapnya saat ditemui di ruang kerjanya, kamis (15/3).

Lanjut dia, jumlah alat berat yang bekerja hanya dua unit saja yang sebelumnya sempat dikabarkan akan ditambah satu unit dari pihak Balai . Adapun jika menyangkut pemeliharaan menurut keterangan Sekertaris PU Kolut ditangani pihak Balai yang disebutkan jika tidak ada aral satu alat berat akan distand by-kan di sana April mendatang.

Untuk wilayah Kolut, zona rawan longsor meliputi Kecamatan Tolala, Desa Tetebawo-Mosiku-Lelewawo dalam administrasi Kecamatan Batu Putih, Desa Katoi-Simbula Kecamatan Katoi, Desa Walasiho Kecamatan Wawo (Kolut) – Desa Tamborasi (Kolaka), Desa Latawaro Kecamatan Lambai serta Desa Totallang, Rante Limbong dan Puncak Monapa Kecamatan Lasusua. “Semua zona itu butuh perhatian serius. Masyarakat diimbau tetap waspada akan munculnya longsor susulan,” katanya.

Sementara itu yang sempat longsor juga dalam penanganan darurat yakni di jalan provinsi yang menjadi penanganan PU di Desa Loka. Namun secara utuh menjadi kewenangannya mulai Kecamatan Batu Putih-Tolala. Longsor di Desa Loka itu diadukan masyarakat disana saat Wabup Kolut H Abbas terjun ke Tolala meninjau longsor.

Hardi membenarkan longsor di Desa Loka tersebut. Menurut masyarakat setempat jika longsor di Desa Loka sulit dilalui kendaraan roda empat saat ini. Perlu penanganan karena meskipun berjalan kaki juga sulit, karena berlumpur jika hujan. Pemerintah desa setempat, khususnya jalan Desa Loka, Larui-Lele Ulu butuh ditanggul karena rawan longsor.

Kadis SDA dan Bina Marga PU , Rundubeli Hasan yang dikonfirmasi Pos via selularnya belum mengetahui hal itu. Tidak ada laporan diterimanya. Namun, ia berjanji akan kembali melakukan koordinasi agar bawahannya melakukan pengecekan. “Kami juga akan kroscek ke BPBD Kolut guna lebih memastikan kebenarannya,” ujarnya, kamis (15/3).

Kepada Hardi, Pemprov akan mempercepat kunjungannya ke Kolut dalam waktu dekat ini yang sebelumnya direncanakan April mendatang. Keterangan yang diterima Pos dari PU Kolut setidaknya jalan dari Batu Putih – Tolala yang menjadi penanganan PU sepanjang 51 kilometer kondisinya rusak berat. “Sejak dua tahun lokasi itu tidak mendapat perhatian lagi. Yang sering ditangani pemprov selama ini hanya rute antara Kecamatan Batu Putih – Desa Larui. Sedangkan antara Desa Larui, Loka, Lele Ulu menuju Kecamatan Tolala belum pernah disentuh,” imbuh Hardi. (b/rus)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.